INBISNIS.ID, BALI – Bali International Film Festival (Balinale) kembali digelar pada edisi tahun ke 15. Dalam pergelaran filem ini, Film Drama “Keluarga Cemara 2” menjadi film pembuka Balinale dari 36 film yang mewakili 26 negara di tahun 2022. Diketahui, beragam film pendek peraih penghargaan, film cerita panjang, dan film dokumenter dari Indonesia maupun penjuru dunia ditampilkan pada festival filem ini.
Selain itu, Festival Balinale menghadirkan juri-juri dengan kompetensi pemahaman teknis, artistik, filmis yang mumpuni. Mereka bekerja untuk menentukan pilihan terbaik untuk film-film cerita panjang, film pendek, maupun dokumenter dengan kategori kompetisi film.
Afiliasi internasional yang didirikan untuk menunjukkan kemampuan filmmaker Indonesia dan memberi mereka kesempatan menampilkan bakat mereka di program-program seperti AICEF Cross-Cultural Filmmaking Prize. Penghargaan ini ditetapkan pada tahun 2021.
Tahun ini penghargaan akan diberikan kepada pembuat film Indonesia pertama atau kedua yang akan berpartisipasi dalam festival film Amerika Serikat dengan film mereka. Balinale dengan bangga mengumumkan kolaborasi kreatif yang menarik dengan The Juilliard
Sementara dalam ajang tersebut, film besutan yang disutradarai Ismail Basbeth itu tayang perdana di Bali International Film Festival (Balinale).
Pemutaran film yang diangkat dari sinetron ‘Keluarga Cemara’ yang tayang tahun 1996 itu, digelar di Cinema XXI, Beachwalk, Kuta pada ,Kamis (9 /6/2022).
Dalam kesempatan itu, Produser Keluarga Cemara 2 Anggia Kharisma mengatakan, film yang diproduksinya itu bercerita pada kebangkitan keluarga Abah dan Emak pada masa post pandemic.
Menurut Anggia, akhir dari Sinetron Keluarga Cemara ditutup oleh kesulitan karena faktor ekonomi. Namun cerita selanjutnya, Anggia memberikan tekanan pada masing-masing pribadi di dalam Keluarga Cemara, bagaimana mereka mencari bertahan dari situasi sulit.
“Karena disini abah menemukan pekerjaan baru, yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman, dan Emak yang diperankan Nirina Zubir memiliki anak ketiga, Agil,” kata Anggia.
Suasana yang dibangun dari film ‘Keluarga Cemara 2’ ini, tutur Anggia, membawa pada persoalan-persoalan yang jamak ditemukan pada sebuah keluarga.
“Pada kenyataannya, peran Emak sebagai ibu di keluarga tidak bisa balance begitu saja tanpa adanya support system. Itu yang menarik tentang kebertahanan keluarga dan apa betul harta yang paling berharga adalah keluarga,” ungkap Anggia.
Sementara itu, Ismail Basbeth sebagai Sutradara menambahkan, film Keluarga Cemara 2 yang digarapnya menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Menurutnya, film drama itu menjadi representasi dari pertanyaan banyak orang tentang alternatif jawaban yang lebih baik dalam menyelesaikan persoalan di lingkungan terkecil, keluarga.
“Misalnya, seorang ibu yang tidak sendirian mengurus anaknya, bukankah itu alternatif yang lebih baik? Untuk gagasan keluarga di lingkungan patriarkis,” kata Ismail.
Balinale Festival sendiri menjadi festival film tahunan yang menghadirkan hiburan berkualitas, independen dan mampu menggugah pikiran.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar