INBISNIS.ID, SUMENEP – Program jaminan kesehatan masyarakat non BPJS untuk masyarakat tidak mampu dan para guru ngaji, melalui program sarana pelayanan kesehatan gratis, yaitu program Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Selain itu, progres pelayanan kesehatan Rumah Sakit (RS) Abuya Kangean dinyatakan sudah memenuhi standar Rumah Sakit kelas D, sehingga akan menjadi Rumah Sakit rujukan untuk 2 Kecamatan yang ada di Pulau Kangean.
Hal ini disampaikan dalam rangkaian acara Safari Kepulauan Bupati Sumenep bersama rombongan di Kecamatan Arjasa, Sumenep Jawa Timur.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi, S.H., M.H, di Pendopo Kecamatan Arjasa Sumenep, memberikan kesempatan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menyampaikan progres pembangunan dan pelayanan RS Abuya Kangean, Kecamatan Arjasa Sumenep. Sabtu siang (4/6)
“Berikutnya, kepada Kepala Dinas Kesehatan, bagaimana rencana RS Kangean ke depan mau diapain jelaskan progresnya, agar RS Kangean ini menjadi titik tumpu pelayanan kesehatan di 2 Kecamatan yang ada di pulau Kangean,” kata Bupati mempersilahkan Kadinkes menyampaikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumenep Agus Mulyono di Pendopo Kecamatan Arjasa Sumenep menyampaikan, sebagian program pembangunan infrastruktur untuk Rumah Sakit tipe D Abuya Kangean (RS Abuya Kangean) ada di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep.
“Untuk RS Abuya Kangean, pembangunan infrastruktur sebagian sudah disiapkan oleh Dinas PU dan Tata Ruang. Insya Allah akan semakin lengkap, yakni akan dibangun perumahan dokter termasuk juga untuk perangkat lainnya sudah disiapkan,” tukas Agus Mulyono.
Menurut Agus Mulyono, progres RS Abuya Kangean saat ini mulai dari peralatan dan tenaga kesehatan sudah memenuhi standar Rumah Sakit kelas D.
“Progresnya saat ini, untuk peralatan RS Abuya Kangean sudah memenuhi standar Rumah Sakit kelas D. Hal itu bukan kami (Dinas Kesehatan) yang mengatakan, tapi oleh RS Unair Surabaya,” terangnya.
Lanjut kata Kadinkes Agus, bahwa sekitar 2 mingguan yang lalu, dilakukan pelayanan kesehatan bergerak dari RS Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.
“Hingga saat ini, tercatat ada 1500 orang yang sudah dilakukan operasi Katarak (dari yang kurang melihat, sampai yang tidak bisa melihat). Alhamdulillah berkat pelayanan bergerak yang diberikan RS Pkh Unair dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, kira-kira 2 minggu yang lalu baru dikunjungi untuk kesekian kalinya untuk pelayanan operasi katarak,” ungkapnya.
Selain itu kata Kadinkes Agus, ada 10 orang Ibu yang sedang melahirkan dilakukan operasi, alhamdulillah Ibunya selamat dan Bayinya sehat. Dan juga operasi – operasi yang lain yaitu berupa tumor jinak (lipoma), hernia dan beberapa pelayanan lainnya.
“RS Abuya Kangean, dalam hal pelayanan sudah dilakukan dengan support dokter spesialis dari Unair Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, bekerjasama dengan kami (Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep). Insya’Allah kedepan akan kita terus lakukan pelayanan spesialistik dengan tidak dipungut biaya sepeserpun,” tegasnya.
Selanjutnya dalam hal alat kesehatan, menurut Kadinkes Agus, sudah dinyatakan memenuhi standar. Serta dari sisi tenaga kesehatan, sudah ada 3 dokter umum, dokter gigi dan 75 tenaga perawat dan bidan, termasuk tenaga kesehatan yang lain.
“Insya Allah dalam waktu dekat RS Abuya Kangean ini sudah rampung menjadi Rumah Sakit yang akan memberikan pelayanan kepada kepulauan yang ada disekitarnya, yakmi sebagai Rumah Sakit rujukan,” imbuhnya.
Kemudian Agus menjelaskan, kebijakan program Pemerintah Kabupaten Sumenep (bapak Bupati) melalui Dinas Kesehatan Sumenep, memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat tidak mampu termasuk para Guru ngaji, dengan sarana pelayanan PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah). Pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu, termasuk bantuan untuk guru ngaji, apabila sakit, yang bisa ditanggung pembiayaannya untuk pelayanan di puskesmas ataupun Rumah Sakit di Sumenep bahkan di Surabaya.
“Mohon kepada kepala desa, tokoh masyarakat, dan pak Camat untuk segera mengajukan ke kami. Mohon segera usulannya disampaikan untuk segera kami verifikasi dilihat kelengkapan berkasnya. Mudah – mudahan dengan program PBID ini, dapat memberi manfaat untuk masyarakat secara keseluruhan,” tandas Agus Mulyono menutup penuturannya diiringi tepuk tangan oleh hadirin di Pendopo Kecamatan Arjasa Sumenep.
Dilanjutkan oleh Bupati Achmad Fauzi, mengatakan bahwa terkait program sarana pelayanan PBID Dinas Kesehatan Sumenep, menjadi tanggung jawab para Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Arjasa.
“Bagaimana nantinya responsif kepala Desa, itu tugasnya kepala Desa untuk koordinasi dengan PKH, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, agar melihat DTKSnya, dimana saja yang bisa diberikan untuk sarana pelayanan kesehatan gratis. Didorong kepala desanya ya pak Camat, biar gak bingung nanti,” kata Bupati, berharap responsif para Kades di Kecamatan Arjasa.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar