oleh

Berkah Para Penjual Banten di Pasar Ijo Gading Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan

INBISNIS.ID, JEMBRANA – Masyarakat kini mulai jeli dalam mempersiapkan jelang Galungan yang tinggal menghitung hari saja. Sarana banten pun merupakan hal wajib dalam persembahyangan umat Hindu di Bali pada umumnya. Tampak Pasar Ijo Gading mulai tampak ramai para pedagang mempersiapkan sarana dan prasana dan barang-barang yang dibutuhkan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan yang akan dijual, Sabtu (04/06).

Hal ini juga disampaikan salah satu pedagang banten, Ni Putu Sunarini (38) asal Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, mendekati hari raya banyak pembeli yang mencari sarana prasana banten persembahyangan. Ia menjual berbagai sarana persembahyangan seperti canang pejati, bunga, telur, pisang yang semua prasarana untuk banten di Pasar Ijo Gading.

“Menempati ruang kios pasar sejak didirikan 7 tahun lalu. Merasakan justru lebih nyaman dan bersih. Buka dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA. Ada 15 pedagang yang berjualan di pasar ini. Tujuh tahun berjualan di Pasar Ijo Gading, betah berjualan disini dan banyak pelanggan juga memesan beberapa hari sebelum Hari Raya Galungan,” paparnya.

Sunarini juga menjelaskan, untuk bahan banten Ia jual dari harga Rp 2 ribu sampai dengan harga Rp 10 ribu. Untuk banten Galungan Ajengan, Sodo, dan Canang tentu banyak diburu para pembeli. Hal ini membuat para pedagang khususnya penjual banten mendapatkan berkah menjelang hari raya Galungan.

Dari hasil berjualan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan ini, Ia memperoleh keuntungan hingga ratusan ribu per hari, dimana dari hasil berjualannya dapat mencukupi untuk menambah kebutuhan keluarga sehari-harinya.

Putu Sunarini berharap agar kios di Pasar Ijo Gading ini dapat dimanfaatkan oleh para pedagang dan tentunya mendapat perhatian dari pemerintah agar lebih diperhatikan dan dipromosikan.

“Bahan hampir sebagian besar membeli dari hasil petani kebun yang ada di Jembrana. Sehingga tidak pernah memesan atau membeli dari luar pulau Bali. Sedikit  dan pasti adalah harapan agar kios pasar ini tetap dimanfaatkan oleh para pedagang. Dan peran pemerintah juga dalam mempromosikan, sehingga para pedagang tidak perlu resah. Pedagang itu sudah pasti ada untung dan rugi. Tentu kepuasan pelanggan merupakan hal paling utama,” pungkasnya.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *