oleh

Tidak Ditemui Pimpinan Dewan, FKPP Bali Bersama Alumni SMAN Bali Mandara Tandatangani Petisi     

-Daerah-450 views

INBISNIS.ID, DENPASAR – Forum Komunikasi Peduli Pendidikan (FKPP) Bali bersama Alumni SMAN Bali Mandara menyambangi kantor DPRD Provinsi Bali, Kamis (02/06/2022).

Rencananya mereka ingin memberikan aspirasi sekaligus kajian terkait rencana penghentian program bantuan khusus Pemprov Bali bagi siswa dari keluarga sangat miskin SMAN Bali Mandara serta mengubah statusnya menjadi SMAN reguler.

Namun sampai pukul 11.30 WITA, tidak ada anggota atau pimpinan dewan yang menemui sejumlah 50 massa tersebut. Alhasil mereka menggelar petisi berupa tanda tangan yang dicoretkan pada kain putih yang berisi agar SMA/SMKN Bali Mandara tetap dilanjutkan.

Koordinator FKPP Bali, I Ketut Sae Tanju, mengatakan, bahwa pihaknya dan alumni SMAN Bali Mandara sudah mengirim surat sebanyak tiga kali, satu kali di bulan Maret dan dua kali di bulan Mei.

“Hari ini kami belum diterima dengan alasan surat yang dikirim 31 Mei belum mendapatkan disposisi. Padahal para alumni sudah bersurat sebanyak 3 kali, dari bulan Maret dan dua kali pada bulan Mei,” ungkap I Ketut Sae Tanju.

Terkait dengan kajian yang ingin disampaikan, ia mengatakan, bahwa kajian yang dikeluarkan oleh Koordinator ahli Gubernur Bali, dimana menyandingkan antara sekolah Bali Mandara dan sekolah umum lainya di Bali sebetulnya tidak sesuai.

“Bagaimana bahan baku (siswa) kurang disandingkan dengan bahan baku (siswa) yang baik, kemudian disamakan outputnya. Tentu itu tidak bisa,” tegas I Ketut Sae Tanju

Lebih lanjut, I Ketut Sae Tanju, mengatakan bahwa output antara SMAN Bali Mandara dan SMA Reguler di Bali yang memiliki selisih sekian persen, sudah menunjukan kualitas dari SMAN Bali Mandara yang berhasil menempa anak-anak miskin.

“Hari ini lulusan SMAN Bali Mandara sudah bisa menjadi dokter, bisa jadi staf ahli, dan beberapa juga bisa jadi pengusaha dan profesi lainya,” terang I Ketut Sae Tanju

Sementara itu, Koordinator Alumni Angkatan I SMAN Bali Mandara, I Made Gede Aris Dwi Wahyudi, mengatakan, bahwa pihak sekolah sudah menyiapkan sistem Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) seperti sekolah reguler lainya.

“Tetapi, untuk dua angkatan diatasnya tetap masuk sistem asrama yang dibiayai sampai lulus, “ terang I Made Gede Aris Dwi Wahyudi saat ditemui di sela-sela menunggu Anggota dan Pimpinan Dewan

Selain itu, I Made Gede Aris, mengungkapkan, meski telah disiapkan sistem PPDB sebagaimana sekolah reguler. Dirinya bersama Alumni masih akan tetap memperjuangkan sistem awal dimana sekolah dikhususkan untuk anak yang betul miskin.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *