oleh

Keuntungan Penjahit Sandal dan Sepatu, di Pasar Anom Sumenep    

-Bisnis, Daerah-1,010 views

INBISNIS.ID SUMENEP – Menjual jasa sebagai tukang jahit (Penjahit) sandal dan sepatu di Pasar Anom Sumenep, bisa dipastikan mendapat keuntungan berkali lipat. Sebab, dengan bermodal benang nilon, jarum jahit, dan sedikit lem perekat jika dibutuhkan, serta ditunjang kepiawaian tangan dan pengalaman sebagai penjahit sandal dan sepatu.

Bairullah, Penjahit sandal dan sepatu di Pasar Anom Sumenep kepada jurnalis INBISNIS.ID mengatakan, bahwa Ia (Bairullah) menggeluti pekerjaan sebagai tukang jahit sandal dan sepatu, sejak tahun 1996 yang lalu, hingga sekarang berlangsung sekitar 26 tahun, Kamis (2/6).

“Asal saya dari Desa Payudan, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, sejak tahun 1996, mulai buka usaha menjadi tukang jahit sandal dan sepatu, kemudian saya tinggal (domisili) di Dusun Kolor barat, Desa Kolor, Kota Sumenep, bersama Istri dan Anak. Alhamdulillah saya tinggal di rumah milik sendiri,” tuturnya.

Menurut Bai, menjadi tukang jahit itu ada suka dan dukanya, yaitu jika pelanggan merasa puas dan senang dengan hasil jahitannya, maka Ia (Bai) pun ikut senang. Dan dukanya manakala barang yang dijahit adalah barang lama (lawas), biasanya mudah mengelupas. Jadi, harus lebih hati-hati menjahitnya.

“Senangnya itu, jika hasil jahitan saya  dirasa cocok atau bagus oleh pelanggan, artinya pelanggan itu puas. Biasanya mereka itu bilang, dan bahkan ada yang memberi upah lebih. Dan susahnya, jika sandal atau sepatu yang mau dijahit adalah barang yang sudah lama, mungkin karena jarang dipakai, atau ditaruh ditempat lembab oleh orangnya. Kalau sudah begitu harus ekstra hati-hati saya menjahitnya,” akunya.

Berbicara soal keuntungan dan kerugian sebagai tukang jahit sandal dan sepatu, Bai mengatakan, bahwa keuntungan sudah pasti ada, karena pekerjaan tersebut sedikit resikonya dan modalnya juga kecil. Yang penting, kita harus giat, harus cepat dan hasilnya harus bagus, sehingga pelanggan akan datang lagi untuk menggunakan jasanya.

“Bagi saya, rezeki itu urusan Allah yang maha kuasa, saya cukup ikhtiar, berdo’a dan bersyukur. Setiap hari buka mulai pukul 08.00 WIB, pada tengah harinya istirahat Sholat dan makan, kemudian ditutup pukul 16.00 WIB. Alhamdulillah dalam setiap hari, bisa menjahit antara 10 -15 pasang sandal ataupun sepatu,” ucapnya.

Lanjut Bai mengaku, keuntungan yang didapat setiap hari kisaran Rp.150.000 – Rp.200.000,- Jadi, menurut saya ini keuntungan bersih, karena pembelian benang nilon dan jarum jahit, cukup sekali di awal. Kecuali jika sudah habis terpakai, baru beli lagi.

“Sandal ataupun sepatu anak-anak saya pasang tarif Rp.7.000 – Rp.10.000. Kalau Dewasa Rp.15.000 – Rp.20.000. Biasanya mana kala musim tahun ajaran baru sekolah, pelanggan akan meningkat, dan paling sepi pelanggan jika musim hujan,” tandas Bairullah, salah satu diantara empat kios, yang menggeluti jasa penjahit sandal dan sepatu yang ada bagian disisi utara Pasar Anom Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *