INBISNIS.ID SUMENEP – Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh media INBISNIS.ID, bahwa pembangunan Lapangan terbang (Lapter) atau Bandar udara (Bandara) komersial di Pulau Kangean Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dinilai sangat dibutuhkan dan mendesak. Oleh sebab itu, Ormas Masyarakat Peduli Percepatan Pembangunan Sumenep (MP3S) melakukan upaya awal (inisiasi) untuk segera terwujudnya pembangunan Bandara Kangean. Atas inisiasi tersebut, sejumlah tokoh dan masyarakat Pulau Kangean memberikan dukungan dan berharap segera terealisasi.
Moh Rafik Agung, ketua Komite Warga Kangean (KWK) kepada jurnalis INBISNIS.ID Sumenep, menyampaikan dukungan penuh adanya upaya segera terwujudnya Lapter di Kepulauan Kangean. Dan secara umum masyarakat Kangean pasti mendukung penuh, demi kelancaran usaha perekonomian masyarakat Kepulauan Sumenep. Sabtu (28/5).
“Notabene, masyarakat Kangean umumnya sudah lama mendambakan adanya alat transportasi cepat jasa penerbangan udara. Karena beberapa tahun belakangan ini, peningkatan volume ekonomi yang keluar masuk pulau Kangean sangat luar biasa,” tukas Rafik, Ketua Komite Warga Kangean.
Menurut Rafik, upaya inisiasi dari teman-teman MP3S, tentu dibutuhkan dukungan, kekompakan dan kebersamaan dari masyarakat Kangean, utamanya dari para tokoh dan birokrat yang ada di Kabupaten Sumenep.
“Harus ada kebersamaan dari kita orang-orang kepulauan, bahwa kita punya keinginan yang sama untuk punya lapangan terbang. Kalaupun ada silang pendapat, ataupun ada pikiran yang nyeleneh dengan tujuan ingin menghambat rencana besar itu, maka harus kita abaikan. Karena dari yang nyeleneh itu, masih lebih banyak orang yang lebih mendukung dan membutuhkan Lapter atau Bandara di Kangean,” tandas Rafik, mengaku dalam satu bulan bisa 2 – 3 kali landing ke daratan Sumenep menggunakan angkutan laut, jadi sudah merasa bosan.
Moh Suri, pelaku usaha yang bergerak di jasa transportasi darat (Mobil Travel), yang mana M. Ali melakukan antar dan jemput penumpang dari dan menuju Pelabuhan ataupun Bandara Trunojoyo Sumenep dan Bandara Juanda Surabaya.
“Kalau memang itu benar, ya pastilah kita dukung. Bukan hanya saya pribadi, juga teman – teman travel lainnya pasti senang. Karena otomatis mobilitas orang dan angkutan darat seperti travel Mobil, insya allah semakin maju. Yang pasti kami atas nama komunitas angkutan Travel Sumenep – Juanda mendukung penuh dan berharap secepat mungkin Pemerintah Sumenep, membangun Bandara di Kangean itu,” pungkasnya antusias.
Ketua MP3S, Musahnan menyampaikan terima kasih atas atensi, dukungan, penyemangat yang diberikan masyarakat Kangean ke MP3S. Namun setiap rencana tentu ada langkah dan prosesnya, karena yang memiliki otoritas atas rencana besar tersebut adalah Pemerintah Kabupaten Sumenep.
“Langkah konkritnya belum bisa kami paparkan. Karena sebenarnya, soal Lapter di Kangean ini bukan awal pertama kita autensikan. Tahun 2017 silam, beberapa hal telah dilakukan, termasuk survey dan mapping lokasi, dan waktu itu (tahun 2017) sudah ada titik – titik lokasi yang ditetapkan dilakukan survey untuk dianalisis dan ditindaklanjuti. Namun, entah ada apa semuanya memudar seiring waktu yang terus berjalan, kebijakan Pemerintah kala itu terkesan ambigu. Jadi, ini poinnya jelas dan yang akan kita perjuangkan, tentu dengan harapan dukungan banyak pihak,” tegas Sahnan aktivis senior, yang mana selalu memberikan sumbangsih terbaik terhadap Pemerintah Kabupaten Sumenep, demi kemajuan pembangunan di Masyarakat.
Kembali dikonfirmasi oleh jurnalis INBISNIS.ID Sumenep, Moh Nur Insan menyampaikan, sikapnya dan apresiasi atas kebersamaan yang mudah-mudahan terus terbangun dari warga Kepulauan Kangean, terhadap rencana besar pembangunan Lapter di Pulau Kangean.
“Terkait titik lokasi sebagaimana disebutkan, secara teknis memang saya tidak menguasai bidang itu. Kalau seandainya di wilayah Bujutan, Dusun Limbungan Desa Kalinganyar itu benar – benar ada cikal bakal ataupun bekas Lapter peninggalan zaman dahulu (Peninggalan Belanda), maka menurut saya, kita tinggal melanjutkan Lapter di wilayah Bujutan itu. Kalau seandainya informasinya benar dan bisa dibuktikan secara teknis analisis,” ujarnya.
Abd Azis Salim Sabibi, S.T., selaku pembina Ormas MP3S menguatkan dan menyakinkan pentingnya rencana pembangunan Bandara di Kangean agar dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah Sumenep saat ini, bahwa pembebasan lahan dan pengeluaran anggaran untuk Lapter di Kangean, sejatinya pada tahun 2017 lalu sudah dilakukan.
“Bukankah program itu sudah teranggarkan, dana anggarannya sudah pernah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, dan sudah melakukan Pembayaran uang muka di awal (DP),” tukasnya.
Lanjut kata Azis, pada tahun 2017 lalu dan sampai saat ini belum terwujud bandara itu, tidak jelas sekarang dimana lahannya, dan kemana dananya. Padahal waktu itu ada anggaran turun dan digunakan. Dan juga sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jadi, ini persoalan bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep, yang harus diselesaikan dengan rakyatnya.
“Oleh karena itu, harapannya adalah Pemerintah Daerah Sumenep harus betul – betul memiliki niat baik untuk membangun Kepulauan. Karena kepulauan ini akan menjadi beban manakala keinginan masyarakat, khususnya Kangean terkait pembangunan Lapter tersebut apabila tidak dibangun. Dan sebaliknya, dengan dibangunnya kepulauan maka akan meringankan beban Pemerintah Daerah, sebab daya minat dan daya beli Masyarakat Kangean itu tinggi terhadap adanya jasa angkutan cepat. Otomatis membatu Pendapatan Daerah,” jelasnya.
Menanggapi terkait titik lokasi dan anggaran yang dimaksud, Azis menyampaikan, kalau Pemerintah sudah mengeluarkan dana, artinya sudah ada lokasi yang ditetapkan, jika pembangunan itu gagal, dikemanakan dananya. Karena semua proses itu dibiayai negara.
“Jadi saya harap, semua tokoh kepulauan, janganlah bermain – main terhadap program Pembangunan Pemerintah. Serahkan dan percayakan kepada yang memiliki kewenangan dan ahlinya. Yang kita (MP3S) lakukan adalah dalam rangka kita menyampaikan atensi atau masukan, pertimbangan – pertimbangan yang sumbernya dari masyarakat. Dan itu wajib kita lakukan dalam rangka membantu Pemerintah demi kepentingan Masyarakat banyak,”” tegasnya.
Masih kata Azis, selanjutnya kita serahkan prosesnya kepada pemerintah selaku pihak yang memiliki kewenangan. Karena rencana pembangunan apapun jika ada pihak lain yang melakukan intervensi – intervensi tertentu, mustahil akan terlaksana dengan baik.
“Khususnya terkait dengan Lapter di Kangean itu, saya harap jangan ada intervensi, baik itu menyangkut lokasi, letaknya dimana, dan lain-lain. Pasrahkan kepada yang memang memiliki keahlian, jangan karena mau jual tanah, kemudian Pemerintah digiring untuk ke tempatnya. Akhirnya masyarakat yang dirugikan, karena hanya untuk kepentingan orang per orang.” tandasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar