oleh

Ratusan Ton Beras Luar Daerah Bongkar di Pelabuhan Marapokot Nagekeo

INBISNIS.ID, NAGEKEO – Ratusan Ton beras berasal dari luar daerah masuk ke Kabupaten Nagekeo melalui penyeberangan laut, menggunakan kapal motor yang kemudian berlabuh dan dibongkar di Pelabuhan Laut Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (28/5).

Pantauan INBISNIS.ID, beras-beras tersebut diangkut menggunakan 2 buah kapal motor, Klm abadi O5 dan Klm Hajra Jaya. Bongkar muat ratusan ton beras tersebut tanpa pengawasan petugas pelabuhan dan pihak berwajib di Kabupaten Nagekeo.

Data yang dihimpun Media INBISNIS.ID, beras yang dibongkar dari 2 buah kapal motor tersebut sebanyak 250 Ton, dengan rincian, jumlah beras yang diangkut menggunakan Klm Abadi 05 sebanyak 140 ton dan yang diangkut menggunakan Klm Hajra Jaya sebanyak 110 ton. Beras-beras tersebut berasal dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Matias Ora, salah seorang petani sawah di irigasi Mbay, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo kepada INBISNIS.ID, mengeluh resah dengan masuknya ratusan ton beras melalui pelabuhan Marapokot ke Kabupaten Nagekeo.

Menurut Matias, Saat ini produktivitas panen para petani di irigasi Mbay sementara meningkat. Hadirnya beras dari luar daerah berpengaruh pada nilai jual beras lokal yang saat ini turun drastis.

Matias Berharap agar Pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo mengambil langkah konkrit untuk menetapkan kebijakan terhadap lalu lintas beras dari luar daerah. Pemerintah mesti mengawasi masuknya beras-beras tersebut agar tidak diedarkan di wilayah Kabupaten Nagekeo kala produktivitas petani meningkat.

“Sebagai petani sawah, kami kecewa. Kami beli harga 10 sampai 12 ribu, saat jual kami punya hanya harga 8 ribu, 9 ribu, bahkan di bawa itu, ada yang sampai 7 ribu, 7 setengah. Ini kalau beras dari luar pemerintah biar masuk bebas, tidak ada pengendalian kami petani ancur banyak. Sewa traktor naik, tambah alat panen, belum lagi biaya obat-obat sudah mahal, kita kerja tidak ada guna, habis disewa itu semua,” Keluh Matias.

“Kami minta Pemerintah harus bersikap tegas, harus ada kebijakan untuk membantu petani. Kalau beras dari luar masuk, pastikan supaya tidak beredar di wilayah Nagekeo. Beras kita yang dijual pasar harga murah, masyarakat Tahun ini hasil panen rata-rata bagus,” demikian ujarnya, yang dikutip INBISNIS.ID.

(Redaksi)

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *