INBISNIS.ID, BLITAR – Komoditas kopi sekarang menjadi primadona masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini dapat dilihat dengan menjamurnya warung kopi, baik yang bernuansa modern hingga yang tradisional.
Desa Sumber Urip, Kecamatan Doko merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Blitar sebagai penghasil kopi dengan citra rasa khas. Biasanya produk kopi dari sini sering disebut Kopi Doko. Kecamatan Doko berada pada sisi barat lereng Gunung Kawi. Tepat di sebelah Kecamatan Wlingi dan Kecamatan Kesamben. Sementara pada sisi timur gunung kawi setinggi 2.551 meter tersebut, masuk wilayah Kabupaten Malang.
Menurut Kinan, komoditas kopi menjadi tanaman utama warga Desa Sumberurip. Luas perkebunan kopi milik warga mencapai 160 hektar.
“Sejak tahun 2012, sekitar 90 persen tanaman kopi robusta yang ada diganti tanaman kopi baru,” kata Kinan kepada INBISNIS.ID, Selasa (24/5/2022).
Ia menambahkan, petani kopi di Kecamatan Doko, Khususnya Desa Sumberurip ini menggunakan pupuk organik kohe (kotoran hewan) dari hasil budidaya ternak kambing dan sapi. Di wilayah ini, setiap rumah warga rata-rata memiliki ternak 5-10 ekor kambing. Tidak sedikit yang mempunyai 30-50 ekor kambing. Kebutuhan pakan ternak cukup dipenuhi dari tanaman naungan di kebun kopi.
“Pemupukan sangat diperhatikan betul oleh petani kopi. Mereka banyak menggunakan kohe hasil ternak mereka. Lumayan pakan ternak bisa mengambil dari pohon naungan kopi. Jadi stok hijauan ternak melimpah seperti kaliandra, lamtoro dan gama,” ucapnya.
Sebagai informasi, Perkebunan ini sudah ada sejak era kolonial Belanda. Sejak tahun 2012, melalui jalan panjang reforma agraria, tanah negara seluas 280 hektar dengan 160 hektar diantaranya perkebunan kopi, menjadi milik 350 kepala keluarga dan sudah dikelola menggunakan koperasi.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Komentar