INBISNIS.ID, PAPUA – Okupansi atau tingkat keterisian hunian kamar Hotel di Kabupaten Jayapura perlahan mulai mengalami kenaikan, yang sebelumnya pada tahun lalu 2021, alami penurunan drastis bahkan ratusan karyawan Hotel harus di rumahkan karena banyak Hotel alami kerugian.
Keterisian kamar Hotel dipengaruhi dengan telah dibukanya jalur penerbangan Domestik di Bandara Udara Sentani, dengan tidak Lagi diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah Daerah, sebagai upaya menekan lajunya penularan Covid-19.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Jayapura, Bambang Zulhadi, ST, mengatakan, penutupan sejumlah Hotel tahun lalu hingga harus merumahkan beberapa karyawannya karena Hotel tidak ada pemasukan, namun gairah dunia perhotelan kembali berangsur membaik dengan dihelatnya PON XX di Papua Tahun 2021 lalu.
“Hunian mulai terisi oleh staf dan kontingen dari berbagai Daerah, dan mulai ada pemasukan, yang paling penting Bandara sudah kembali dibuka,” ujarnya. Sabtu, (19/02).
Bambang menambahkan, umumnya tamu hunian berasal dari luar Daerah, jadi dengan telah dibukanya kembali jalur penerbangan bagi penumpang, kamar hunian akan kembali terisi meskipun saat ini okupansi hunian di Kabupaten Jayapura masih dibawah 20 persen.
Soal keterisian kamar hotel, dibenarkan oleh salah seorang karyawan Hotel Ratna Manunggal Sentani, Wawan Kuswantoro.
“Sekarang kamar sudah mulai terisi, beda dengan dua tahun terakhir, sampai kami harus sementara dirumahkan, karena Hotel sama sekali tidak ada tamunya,” ungkap, Wawan.
Katanya, meski saat ini ada pemberlakuan pembatasan aktivitas oleh Pemerintah Daerah yang mana hanya boleh beraktivitas hingga jam 9 malam tapi tidak terlalu berdampak, karena Bandara dan Pelabuhan masih beroperasi.
“Dampak dari Varian baru Omicorn belum terlalu berdampak, mudah-mudahan tidak terjadi lagi situasi yang sama pada tahun 2020 lalu, semua lumpuh total karena kebijakan dari Pemerintah,” pungkas, Wawan.
( MS Fuad GT KLB / Redaksi )
Komentar