INBISNIS.ID, LARANTUKA – Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) kampanyekan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu (27/04/2022).
Kampanye kesiapsiagaan bencana itu didukung Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama dua stakeholder yaitu Catholic Relief Services (CSR), dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB).
Menggunakan busana serasi, pasukan berbaju kuning itu langsung turun lapangan untuk menyuarakan gerakan antisipasi bencana bagi warga Kota Larantuka.
Direktur YPPS, Melky Koli Baran menerangkan, kegiatan kampanye merupakan bagian dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh setiap tanggal 26 April.
“Tanggal 26 April kemarin diperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional, dan disetiap daerah sedang merayakan dalam bentuk apa saja. Tapi inti dari kampanye hari ini adalah membangun sikap dan kesiapsiagaan masyarakat serta semua stakeholder,” ujarnya kepada wartawan di Kantor BPBD Flores Timur.
Ia mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung dua kali, yang pertama tentang simulasi tanggap bencana gempa dan tsunami di wilayah pantai utara Flores Timur. Simulasi itu, kata dia, menyusul adanya isu baru tentang patahan Flores dan ramalan terjadi gempa di Sikka dan Flores Timur.
“Kita lakukan untuk mempersiapkan masyarakat setelah isu baru bahwa ada patahan Flores dan ramalan gempa,” katanya.
Sementara Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Flotim, Yohanes Bregmans mengatakan, pihaknya pernah melakukan kampanye dengan memaparkan materi antisipasi bencana di sekolah-sekolah dan masyarakat umum.
Selain memberikan materi, lanjut dia, pihaknya juga mengimbau sekaligus berharap para siswa dan masyarakat terus mengkampanyekan materi tersebut ke banyak orang.
“Kita berharap bahwa kampanye yang digelar masyarakat umum bisa diteruskan ke tetangga dan siapa saja,” katanya.
Selanjutnya, Representasi Catholic Relief Services (CRS), Yohanes Edu Mungga mengaku pihaknya sangat mendukung kampanye kesiapsiagaan bencana karena kegiatan itu bagian dari program CRS di Indonesia.
Ia menerangkan, wilayah Kabupaten Flores Timur masuk kategori rentan dan beresiko terjadi bencana yang cukup tinggi. Karena itu, kata dia, wilayah Flotim masuk dalam daftar sasaran program yang dicanangkan CRS.
“Flores Timur termasuk wilayah beresiko bencana yang cukup tinggi makanya masuk rekomendasi,” katanya.
Kemudian, Januarius Jawa Bala, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) menjelaskan, kegiatan hari ini menjadi energi positif untuk semua stakeholder termasuk PRB.
“Kegiatan hari ini semacam research dan memberikan energi baru. Peran PRB sejak 2013 hingga sekarang masih belum maksimal. Kegiatan ini juga bagian dari paradigma terkini soal pentahelix. Ada masyarakat, Pemerintah, dan LSM,” tukas dia.
Ia menambahkan, selain peran Pemerintah, NGO, dan masyarakat, menyuarakan kesiapsiagaan bahaya bencana sangat membutuhkan peran media. Bagi Bala, media berpotensi dan punya andil besar dalam menyalurkan informasi tentang antisipasi bencana.
(Redaksi)
Komentar