INBISNIS.ID, DENPASAR – Persoalan sampah, terutama sampah plastik merupakan persoalan yang mendesak untuk segera diselesaikan baik oleh pemerintah, pengusaha ataupun masyarakat sendiri. Hal ini karena persoalan sampah erat kaitanya dengan kelangsungan bumi.
Latar belakang tersebutlah yang menginspirasi lahirnya PT Kharisma Hijau Daun pada tahun 2019. Diketahui PT Kharisma Hijau Daun merupakan perusahaan yang mengembangkan industri kantong dan sedotan berbahan dasar singkong yang ramah lingkungan.
“Permasalahan plastik merupakan permasalahan kita semua. Jadi untuk mengatasi itu, maka kita perlu solusi. Oleh karena itu kita (PT Kharisma Hijau Daun) datang sebagai solusinya,” ungkap Bisnis Development PT Kharisma Hijau Daun, Agusti Fajar, saat ditemui pada acara International Indonesia Waste Expo (IIWAS) Trisense Bali 2022, bertempat di Park 23 Creative Hub, Kuta, Bali, Rabu (20/04/2022).
Agusti Fajar, menambahkan, bahwa PT Kharisma Hijau Daun memproduksi kantong belanja, kantong sampah, dan sedotan yang berbahan dasar singkong. Melalui bahan dasar singkong ini kantong belanja, kantong sampah dan sedotan yang diproduksi ketika selesai digunakan dan dibuang akan mudah terurai oleh tanah.
“Karena bahan dasarnya singkong, dia akan mudah terurai dalam kurun waktu 6 bulan sampai 1 tahun. Jadi tanpa harus kita punya alat lagi untuk menghancurkan, kita bisa mengurainya ketika kita selesai pakai dan buang di TPA akan hancur dimakan mikroba,” terang Agusti Fajar
Dijelaskan bahwa produk dari PT Kharisma Hijau Daun terbuat dari saripati singkong yang diproses dengan teknologi untuk menjadi resin cassava, setelah menjadi resisten cassava baru kemudian diproses menjadi produk seperti kantong sampah, kantong plastik, dan sedotan.
Terkait dengan harga, Agusti Fajar menyampaikan bahwa sejauh ini harga dari produk PT Kharisma Hijau Daun yang memproduksi kantong sampah lingkungan terbilang mampu bersaing dengan kantong sampah konvensional. Kendatipun sedikit mahal, menurutnya tidak sebanding dengan dampak yang diberikan yakni kelestarian lingkungan.
“Kalau untuk harga, barang-barang yang ramah lingkungan memang cenderung lebih agak mahal ketimbang produk konvensional,” terang Agusti Fajar.
Sejauh ini, produk kantong sampah, kantong plastik, dan sedotan ramah lingkungan ini dipasarkan di hotel-hotel di Bali. Selain hotel juga ada beach club-beach club Bali yang juga menjadi perusahaan yang menyerap produk PT Kharisma Hijau Daun.
Terakhir, Agusti Fajar, mengharapkan agar masyarakat semakin sadar akan penggunaan plastik dan beralih ke penggunaan produk-produk yang bisa dipakai kembali atau kantong organik supaya mudah terurai oleh tanah sehingga melindungi kelangsungan bumi.
(Redaksi)
Komentar