oleh

Plana Hadir untuk Bergerak pada Sistem Pengolahan Sampah

INBISNIS.ID, DENPASAR – Sampai sejauh ini untuk menyelesaikan persoalan sampah. Pemerintah, industri, dan masyarakat hanya berhenti pada batas pemilahan sampah.

Sistem pemilahan memang membantu, tapi hal tersebut tidak bisa menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh. Oleh karena itu perlu solusi lebih komprehensif untuk bisa mengatasi persoalan sampah

Hal tersebutlah yang menginisiasi lahirnya Plana, sebuah unit usaha yang bergerak pada bidang pengolahan sampah menjadi produk-produk seperti papan kayu, gantungan pakaian, dan meja.

“Sejauh ini, terlalu banyak industri yang membicarakan pengelolaan belum pada tahap pengolahan,” ungkap Marketing Direktor & Co-Founder Plana, Juan A Chandra saat ditemui pada acara International Indonesia Waste Expo (IIWAS) Trisense Bali 2022, bertempat di Park 23 Creative Hub, Kuta, Bali, Rabu (20/04/2022).

Juan A Chandra melanjutkan, tahap pengelolaan hanya bergerak pada usaha mengumpulkan sampah kemudian dipilah berdasarkan jenisnya. Dalam tahap ini masih ada masalah seperti sampah hanya dipilah dan dikumpulkan, belum sampai ke tahap berbicara diolah menjadi sebuah produk.

“Sebetulnya dengan sistem hanya sebatas pengelolaan, ujung-ujungnya sampah Cuma pindah tempat saja. Contoh kita keruk sampah di lautan lalu kita angkat ke daratan terus mau ngapain ya hanya berpindah,” ungkap Juan A Chandra

Menurut Juan A Chandra, sejauh ini, Plana, sudah bergerak di bidang pengolahan sampah. Akan tetapi terdapat berbagai macam kendala-kendala yang harus dihadapi. Salah satunya adalah ketika sampah berhasil diolah menjadi sebuah produk seperti papan kayu, gantungan pakaian dan meja lalu siapa yang mau menyerap itu semua.

“Untuk itu sebetulnya, harus ada Kerjasama dari pemerintah serta pelaku bisnis untuk menyerap barang-barang tersebut,” terang Juan A Chandra

Sejauh ini Plana sudah merambah market dalam negeri dengan target pasar perusahaan konstruksi. Salah satu produk yang diminati adalah Plana Wood karena dapat menggantikan kayu ulin yang sudah dilarang untuk digunakan.

Diketahui Plana Wood dibuat dengan memanfaatkan gabah padi sebagai bahan dasar. Melalui penggunaan gabah padi ini dapat menguntungkan petani karena gabah yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis bagi petani menjadi memiliki

Selain itu, melalui kehadiran Plana Wood ini juga dapat mencegah deforestasi dan kerusakan hutan akibat aktivitas penebangan. Hal ini karena Plana Wood mampu menggantikan produk-produk berbahan dasar kayu, terutama kayu ulin yang mulai dilarang

Terakhir, Juan A Chandra berharap agar lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap hasil olahan sampah sehingga penyerapan terhadap produk-produk olahan sampah dapat dilakukan yang kemudian pada gilirannya dapat membantu menyelesaikan persoalan sampah.

(Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *