INBISNIS.ID, DENPASAR– Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III – Badung, Dwi Hartanto, S.Si, MDM menjelaskan alasan beberapa wilayah Bali sering di guncang gempa dengan kekuatan kecil hingga sedang dalam satu bulan belakangan ini saat di wawancarai INBISNIS.ID (14/4).
Dijelaskan olehnya, bahwa Bali merupakan daerah rawan gempa, di sebelah Selatan ada zona tumbukan subduksi lempeng Indo Australia, di Utara ada zona Back Arc Thrust, di darat juga banyak sesar – sesar lokal yang aktif, seperti gempa di Seririt dan Karangasem yang terjadi beberapa waktu lalu.
Menurutnya ketika di konfirmasi akan adanya gempa besar yang akan terjadi di pulau Bali bahwa hingga saat ini gempa belum dapat di prediksi.
“Sampai saat ini gempa belum dapat di prediksi,” ujar Dwi Hartanto kepada INBISNIS.ID Denpasar saat di konfirmasi melalui jaringan seluler.
Dia menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, selalu mencari informasi resmi dari BMKG, BPBD, atau Pemda setempat agar masyarakat dapat memahami mitigasi, sebelum, sesaat, dan sesudah gempa terjadi.
Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan dari gempa yang terjadi di beberapa wilayah Bali.
Berdasarkan data yang di himpun INBISNIS.ID sekurangnya terdapat 14 gempa yang mengguncang beberapa wilayah Bali terhitung dari 24 Maret 2022 hingga 13 April 2022 dengan kekuatan guncangan bervariatif dari kecil hingga sedang.
Sederetan gempa mengguncang Bali yang terhimpun INBISNIS.ID dalam rilis BMKG Wilayah III, pada tanggal 24 Maret terjadi di 77 Kilometer Tenggara Kuta Selatan dengan kekuatan Magnitudo 2.6 SR (Skala Richter), berikut terjadi di 269 Kilometer Barat Daya Kuta Selatan dengan kedalaman 10 KM dan berkekuatan Magnitudo 4.7 SR, disusul 205 Kilometer Barat Daya Kuta Selatan dengan kedalaman 163 KM berkekuatan Magnitudo 3.2 SR pada 25 Maret lalu.
Kemudian pada tanggal 5 April terjadi di Karangasem dengan kekuatan Magnitudo 3.1 SR, di tanggal yang sama terjadi di Jembrana Bali dengan kekuatan Magnitudo 2.0 SR, kemudian disusul pada tanggal 6 April kembali terjadi di Barat Daya Kuta Selatan dengan kekuatan Magnitudo 4.1 SR, lalu pada 9 April Jembrana kembali di guncang dengan kekuatan Magnitudo 4.6 SR.
Di hari yg sama pada 9 April terjadi di Bangli dengan kekuatan Magnitudo 2.2 SR, masih di hari yang sama pada pukul 23.33 WITA (Waktu Indonesia Tengah) terjadi kembali di Karangasem dengan kekuatan gempa kecil yakni Magnitudo 1.7 SR.
Pada tanggal 11 April terjadi gempa di Karangasem dengan kekuatan Magnitudo 2.2 SR, dan terbaru pada tanggal 13 April terjadi 4 kali gempa yang tersebar di Buleleng dengan kekuatan Magnitudo 2.8 SR pada pukul 06.29 WITA, lalu Kuta Selatan dengan Magnitudo 2.8 SR pada pukul 17.08 WITA dan kembali terjadi di pukul 24.22 WITA dengan kekuatan Magnitudo 2.5 SR, kemudian Klungkung pada pukkul 23.02 WITA dengan Magnitudo 2.3 SR.”
(Redaksi)
Komentar