INBISNIS.ID, LABUAN BAJO – Selain terkenal dengan hewan purba Komodo, ada satu destinasi pariwisata di Labuan Bajo yang tak kalah populer dan jangan sampai Anda lewatkan.
Bagi Anda yang suka pariwisata ekstrem, ada salah satu tempat wisata yang cukup membuat jantung berdebar, yakni Istana Ular.
Terletak di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tempat ini berbentuk Gua, dimana Gua merupakan Rumah dari ratusan jenis ular. Selain ular, di dalam Gua juga terdapat hewan lainnya seperti Kelelawar.
Untuk menuju tempat ini, dibutuhkan jarak tempuh 5 km dari Kampung Galang, setelah sampai di parkiran Istana Ular, Anda akan kembali berjalan sejauh 500 M untuk menuju Istana Ular.
Perlengkapan yang wajib dibawa jika ke tempat ini ialah senter. Anda juga diharapkan membawa perbekalan seperti air minum. Yang unik ialah, sebelum memasuki Gua, Anda diwajibkan untuk membawa telur ayam kampung, hal tersebut sebagai tanda permohonan izin masuk agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, wanita hamil dan wanita yang sedang datang bulan, dilarang datang ke tempat ini.
Belum ada biaya masuk ke objek wisata Istana Ular ini. Pengunjung pun akan ditemani pemandu lokal untuk menuju lokasi, tapi sebelum masuk ke dalam Gua Istana Ular, pemandu akan melaksanakan ritual adat dengan menaruh sebutir telur ayam kampung, hal ini bertujuan untuk meminta izin kepada sejumlah keberadaan ular di dalam Gua tersebut dan juga untuk mencegah hal -hal yang tidak diinginkan selama ada di dalam Gua Istana ular maupun setelah keluar dari tempat tersebut.
Setelah ritual adat selesai, wisatawan akan diperboleh masuk dengan bantuan alat penerangan senter dan handphone, wisatawan akan melewati jalan yang lembab, belum sampai 10 meter dari pintu masuk wisatawan menemukan sejumlah ular yang sedang tidur tepat di bagian kiri dan kanan kepala para pengunjung.
Info yang didapat, ada puluhan ular yang hidup dalam Gua ada yang berukuran besar dan panjanganya mencapai puluhan meter ini, warna ular pun juga berbeda-beda.
Ada dihrapkan tetap melestarikan tempat pariwisata ini dengan cara tidak mengganggu keberadaan para penghuni Gua, juga untuk selalu menjaga kebersihan di sekitar lokasi, dengan membawa kembali sampah Anda.
(Redaksi)
Komentar