oleh

Laka Maut di Papua Barat, 18 Warga NTT Meninggal Dunia

INBISNIS.ID, MANOKWARI – Sedikitnya 18 orang meninggal dunia dan 11 lainnya kritis dalam kecelakaan maut sebuah truk di Kilometer 10, Distrik Minyambou, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, Rabu (13/4).

Belasan korban didominasi pekerja tambang emas diketahui berasal dari Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur).

“Betul, jumlah korban bertambah jadi 18 orang,” demikian disampaikan Clinton Tallo, Ketua Kerukunan Flobamora Papua Barat, saat dihubungi, Rabu petang kemarin.

Dia menyebut, total penumpang yang meninggal sudah 18 orang dan semua berasal dari NTT. Adapun 11 penumpang lainnya masih dalam kondisi kritis dan sementara dirawat intensif di RS Angkatan Laut Manokwari, Papua Barat dan Rumah Sakit Umum Manokwari.

Keseluruhan Korban Laka maut berjumlah 29 orang.

“Ini semua masyarakat kami, dari Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Tamarai dan Maumere. Saya harap untuk masyarakat Flobamora agar tetap tenang, karena saat ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan pihak perusahaan untuk bisa dipulangkan ke NTT besok (hari ini-Red),” ungkapnya.

Adapun korban meninggal merupakan para pekerja di perusahaan tambang emas Milik Toko Tengah Manokwari.

“Saya harap pihak perusahaan memfasilitasi pemberangkatan para korban Laka maut ke kampung halamannya, juga harus kooperatif,” tandasnya.

Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom yang dikonfirmasi, membenarkan korban dalam insiden kecelakaan maut tersebut sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan petugas telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

AKBP Parasian H. Gultom menjelaskan data awal korban meninggal dunia sebanyak 16 orang.

Namun pada pukul 12.00 WIT, 2 korban cedera berat yang dirawat di RSUD Manokwari dan RSU Provinsi Papua Barat yang merupakan rujukan dari RS Pratama Warmare juga dinyatakan meninggal dunia.

“Kami masih melakukan olah TKP, sementara para korban sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan,” ujar Kapolres Manokwari.

Sebelumnya, Kapolres mengatakan kecelakaan terjadi diduga over load (kelebihan beban) dan kondisi ban kiri belakang tidak layak jalan (gundul), sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan, dan mobil meluncur menabrak bukit di sisi kiri.

Truk naas dengan nomor polisi PB 8374 MC itu datang dari arah Minyambou tujuan Warmare dengan muatan 34 penumpang, (33 dewasa, satu Balita).
Dalam truk naas itu juga terdapat kayu besi campur kurang lebih 103 batang, satu rangkaian plat besi cor ukuran 16 mm, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna biru tanpa TNKB, satu unit mesin chain saw, serta barang-barang milik korban.

Jenazah 18 Korban Dikirim ke NTT

Masih menurut Clinton Tallo, jenazah para korban, semuanya akan dibawa ke Kupang-NTT dengan pesawat Lion Air yang dicarter oleh pengusaha yang mempekerjakan para korban.

“Besok kita terbang dari Manokwari ke Kupang. Kira-kira tiba sekira pukul 15:00 Wita di Kupang. Seluruh biaya ditanggung oleh pemilik Toko Tengah, Ahung yang memperkerjakan mereka,”ujarnya.

Pria asli Rote Ndao itu merincikan, korban meninggal semuanya asli NTT, dimana satu dari Maumere-Sikka, satu dari Amarasi, Kabupaten Kupang dan 16 lainnya berasal dari Atambua, Belu.

(Tim/Redaksi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *