INBISNIS.ID, LARANTUKA – Kasus dugaan pemerasan terhadap orang kecil mulai terjadi di wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kali ini, dugaan pemerasan melibatkan oknum aktivis kemanusiaan, Noben Da Silva yang tertangkap tangan (OTT) saat hendak mengambil sejumlah uang tutup mulut di rumah korban berinisial EM.
Korban EM merupakan warga Kelurahan Pohon Bao, Kecamatan Larantuka. Ia termakan iming-iming palsu ala aktivis Noben dengan modus bakal aman dari pemberitaan wartawan atas praktek dugaan rentenir.
Noben yang sedari awal sudah komunikasi lantas mendatangi rumah EM pada Selasa, (12/04/2022) kemarin. Ironisnya, modus aktivis yang juga Direktris Yayasan Kemanusiaan ini justru mencatut nama lima orang wartawan.
Korban EM mengaku didatangi aktivis Noben untuk mengambil uang tutup mulut sebesar Rp.1.250.000. Ia bersaksi uang tersebut bukan permintaan wartawan melainkan inisiatif Noben dengan mencatut nama wartawan.
“Ibu itu mengatakan untuk menutup mulut wartawan, maka saya harus membayar sejumlah uang. Saya takut makanya menghubunginya lagi,” ujar korban EM.
“Yang jelas wartawan tidak pernah minta tetapi oknum aktivis kemanusiaan itu yang minta uang di saya dengan membawa nama wartawan,” sambungnya.
Karena terbius ketakutan, korban akhirnya bersedia. Sejumlah uang itu sudah disematkan ke dalam lima buah amplop sambil menunggu kedatangan Noben di rumahnya.
Naas, aksinya justru tertangkap tangan (OTT) oleh keluarga korban, disaksikan langsung dua orang wartawan yang saat itu sedang mencari tahu oknum yang tega memeras orang kecil dengan mencatut nama wartawan.
Dua wartawan itu juga masuk dalam daftar lima wartawan yang dicatut aktivis Noben untuk menakut-nakuti korban.
Untuk diketahui, Noben Da Silva merupakan tokoh aktivis sekaligus Direktris Yayasan Kemanusiaan di Kabupaten Flores Timur. Namanya sudah menjulang di kalangan masyarakat berkat geliat menyelamatkan orang dari jeratan human trafficking (perdagangan manusia).
Baru-baru ini, Noben bersama Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli berhasil menyelamatkan enam korban Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang akan berangkat ke luar negeri via jalur gelap.
Namun, dugaan pemerasan terhadap orang kecil ini sangat disayangkan masyarakat. Seperti komentar akun facebook Ivan Slank menyebutkan, Tuhan sedang membuka mata masyarakat dari semua kejahatan yang terbungkus rapi.
“Ini akumulasi dari semua aksi bejat yang selama ini dibungkus rapi. Kali ini Tuhan membuka mata semua kita,” tulisnya pada artikel berita Inbisnis.id di laman group facebook Suara Flotim, Selasa, 13 April 2022, sekitar pukul 08.15 wita atau lima jam yang lalu.
(Redaksi)
Komentar