INBISNIS.ID,BORONG – Sempat mengalami lumpuh total selama kurang lebih lima jam, akibat tertimbun longsor, ruas jalan Kabupaten Mawe – Lawir, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT, akhirnya dapat dilalui.
Informasi yang diterima media ini, pasca terjadinya longsor dibeberapa titik di Desa Wejang Mawe dan Desa Tango Molas yang terjadi pada Kamis (15/02) pukul 17.00, sejumlah warga desa setempat secara gotong royong langsung ke lokasi membersihkan material longsor.
“Material longsor sudah berhasil dibersihkan dari badan jalan, untuk kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa melewati jalan lokasi longsor,” kata Yoris saat dikonfirmasi wartawan.
Sebelumnya dalam kejadian itu sempat terjadi antrean kendaraan baik dari Ruteng maupun dari arah Lawir lantaran material longsor menutupi seluruh badan jalan, namun sekarang jalan tersebut sudah dapat dilalui pasca dibersihkan, pengendara diharapkan berhati-hati karena kondisi jalan masih licin.
Sementara itu, Yoran menuturkan Ruas jalan kabupaten Mawe-Lawir, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT, sempat tertimbun longsor akibat curah hujan cukup tinggi yang melanda daerah itu pada Jumat (15/02).
Longsor mengikis beberapa meter bahu jalan sepanjang sekitar 20 meter. Lokasi masuk Kampung Bea Bura,” ujar Yoran.
Menurut Yoran, kondisi pasca longsor cukup membahayakan pengguna jalan karena bagian yang longsor mengikis bahu jalan hingga batas aspal jalan.
Selain membahayakan pengguna jalan terutama di waktu malam, kata Yoran, potensi longsor di kemudian hari juga sangat besar karena sudah terdapat retakan tanah di bagian aspal jalan.
“Kalau hujan deras datang lagi, mungkin jalan akan longsor dan putus,” katanya.
Ruas jalan itu merupakan satu-satunya penghubung Mawe Lawir.
Karena curah hujan tinggi masih terus melanda daerah ini, Yoran mengimbau warga, khususnya yang bermukim di sekitar tebing, selalu waspada guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan ada tiga titik longsor segmen itu, diantarnya, di Desa Wejang Mawe ada dua titik, kemudian di Desa Tango Molas.
( Hendratias Iren / FF )
Komentar