INBISNIS.ID, JAKARTA – Bulan Bung Karno yang jatuh pada bulan Juni diperingati sebagai penghormatan dan pelanjutan perjuangan dari seorang putra fajar.
Disebut bulan Bung Karno karena pada bulan Juni, terdapat rentetan kisah tentang Sang Proklamator tersebut. Mulai tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila, tanggal 6 Juni Hari Lahir Ir. Soekarno dan pada tanggal 21 Juni sebagai hari wafat Bung Karno.
Salah satu agenda peringatan yang tidak pernah dilewatkan adalah tradisi nyekar di makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur.
Ditemui INBISNIS, salah satu tokoh masyarakat Blitar yang juga menjadi Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Heny, menyebut pada tahun ini antusias masyarakat tetap tinggi untuk melakukan ziarah di makam Bung Karno.
“Untuk pengunjung di masa pandemi, api spirit perjuangannya tetap sama, jika dikatakan sepi tidak ya,” ujar Heny, Selasa (8/6).
“Pengunjung tidak hanya berasal dari Blitar, banyak juga yang dari luar. Biasanya pada bulan juni kita buka full makam 24 jam. Tapi karena pandemi ini, jadi tidak bisa,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, perayaan Bulan Bung Karno tidak hanya berpusat di makam Bung Karno, namun juga situs lain yang berkaitan.
“Kegiatannya tidak tersentral di sini, jadi jika bisa sediakan tempat-tempat yang masih dalam wilayah kota Blitar,” pungkasnya..
Ditemui setelahnya, tokoh pemuda Blitar sekaligus Presiden Mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Ahmad Wahyu Prasetyo mengungkapkan peran serta pemuda membumikan ajaran Bung Karno.
“Pemuda lebih dulu diarahkan ke perpustakaan dulu. Karena memang jika kita berbicara tentang literasi Bung Karno pasti apa yang telah dituliskan Bung Karno. Setelah itu pemuda diajak mengunjungi makam Bung Karno karena memang kita pemuda-pemuda yang ada di Blitar ini sangat mengagumi Bung Karno,” ungkap Wahyu.
Wahyu menyebut, para pemuda turut aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di makam Bung Karno.
“Mungkin ada beberapa kegiatan yang pemuda Blitar lakukan, itu adalah pengimplementasian ajaran Bung Karno, misalnya dengan kesenian karena beliau kan senang kesenian, selain itu pemuda yang ada di sini berusaha merawat UPT Perpustakaan ini karena ini milik nasional. Kita ikut mengelolanya dan kita juga ikut meramaikan kawasan UPT Perpustakaan Bung Karno dan makam Bung Karno” tandasnya.
(Redaksi)
Komentar