INBISNIS.ID, DENPASAR – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berharap dukungan dan partisipasi aktif segenap pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tergabung di Bali Tourism Board dalam membantu persiapan reaktivasi pariwisata Bali sebagai langkah pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar, Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, Pengamat Kebijakan Agus Pambagio, Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dan sejumlah pelaku industri parekraf.
“Dalam membuka kembali pariwisata ini tentunya kita butuh dukungan industri, karena akhirnya yang mengeksekusi adalah teman-teman yang di garda terdepan yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga usai Rakor dengan Bali Tourism Board, dilansir siaran pers Menparekraf, Sabtu (12/6).
Sandiaga berharap, pelaku industri yang tergabung di dalam Bali Tourism Board agar dapat membantu memastikan berbagai macam prakondisi reaktivasi Bali dilakukan dengan baik. Pra kondisi tersebut meliputi pengendalian COVID-19 yang dapat ditekan, percepatan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity, kesiapan destinasi baik dari zona dan rute aman berwisata, serta sertifikasi CHSE end to end.
“Adapun prakondisi lainnya adalah kondisi COVID-19 secara global. Dan tentunya yang berkaitan dengan travel corridor arrangement yang sekarang sedang difinalkan untuk menentukan prasyarat agar wisatawan bisa masuk ke Bali,” kata Sandiaga.
Dirinya berharap, reaktivasi pariwisata Bali dapat memulihkan perekonomian masyarakat Bali. Sebab, berdasarkan laporan yang diterima pada akhir kuartal kedua bulan Juni 2021 ini, Sandiaga mengatakan perekonomian Bali kembali terkontraksi.
“Data yang saya dapat, bahwa kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, malah termasuk kategori yang cukup dalam,” ujarnya.
“Ini yang harus kita sikapi segera, kita harus bergerak cepat, dan kita harus move in dengan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu bagi yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak akan terjadi permanent damage atau kerusakan yang total dan kerusakan yang fatal. Jadi itu yang kita harapkan, bersama teman-teman industri disini untuk menghindarkan dari keadaan yang sudah sangat memprihatinkan ini,” tandas Sandiaga.
(Redaksi)
Komentar