oleh

Didukung Kemenperin Dan DPR, BSA Homemade Bakery Awali Bisnis Dengan Pelatihan

-Bisnis-314 views

INBISNIS.ID, BULELENG – Kelompok Usaha Bersama (KUB) Buleleng Seaman Aliansi (BSA) Homemade Bakery melaksanakan pelatihan pembuatan aneka olahan roti setelah mendapatkan bantuan berupa alat pelatihan dari Kementerian Perindustrian yang bekerjasama dengan Anggota Komisi VI DPR RI Gede Sumajaya Linggih.

Dihubungi INBISNIS usai kegiatan, Senin (3/5), Ketua KUB BSA Homemade Bakery Putu Eka Saputra mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang digagas oleh KUB BSA Homemade Bakery untuk melatih para peserta dalam membentuk usaha bakery.

“Iya benar BSA Homemade Bakery yang melaksanakan kegiatan ini. Sebenarnya dana ini (dana pelatihan) dilontarkan oleh kementerian (perindustrian). Karena difasilitasi oleh Komisi VI DPR RI Pak Gede Sumarjaya Linggih, kita meminta untuk mendapatkan pelatihan dari kelompok BSA ini,” kata Eka.

Eka menuturkan, pelatihan tersebut dibuka pada tanggal 30 April 2021 di Hotel Wyndham Klungkung dan kemudian pelatihan dilanjutkan pada tanggal 1 sampai 3 Mei 2021 di Frangipani Beach Hotel Lovina dengan peserta berjumlah 20 orang.

“Untuk seremonial pembukaan di Klungkung, Hotel Wyndham dan bimteknya di Lovina di Frangipani Beach Hotel,” ujar dia.

“Peserta kita berasal dari beda-beda daerah, hampir semua kecamatan di Buleleng dengan jumlah 20 orang,” lanjut Eka.

Selanjutnya, menurut Eka, hasil dari pelatihan adalah pengembangan KUB BSA Homemade Bakery untuk dapat menjadi sebuah bisnis bersama.

“Kita diberikan alat untuk pelatihannya, selanjutnya kita kembangkan bisnis ini (bakery), kita buka dan lanjutkan terus,” ungkapnya.


Eka berharap, melalui pelatihan tersebut, pihaknya bisa mengembangkan bisnis kue secara bersama dan hasil produksi dapat dipasarkan ke hotel-hotel dan masyarakat umum.

“Harapan saya, dengan adanya pelatihan dari kementerian ini dan sumbangan alatnya bisa merangsang para pelaku UMKM baru biar bisa eksis untuk melanjutkan bisnis bakery ini. Biar bisa dipasarkan di masyarakat dan hotel, dan masing-masing anggota telah memiliki keahlian untuk bisa diteruskan,” kata Eka.

“Untuk sementara, kita ingin 20 orang (peserta) ini membuat usaha bersama, tidak terpecah, brarti kita sama-sama membuat usaha kue yang nanti dipasarkan ke masyarakat dan hotel,” pungkas dia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *