INBISNIS.ID, BORONG – Kisah pilu datang dari Jawang, Desa Golo Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), betapa tidak bocah berusia 8 tahun bernama Maria Aprilia Ketrinia Yerindu menderita lumpuh sejak lahir.
Begitu terharu melihat kondisi yang dialami anak gadis Apriliana, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT, Ny. Theresia Wisang Agas tergerak hati.
Anak perempuan bernama Maria Aprilia Ketrinia Yerindu tersebut telah menderita kelumpuhan sejak lahir sehingga, ia tak bisa bermain atau beraktivitas normal seperti layaknya anak seusianya.
Untuk membantu meringankan derita Aprilia agar bisa beraktivitas Ny. Theresia Wisang Agas menyerahkan satu buah kursi roda. Selain memberikan bantuan kursi roda Ny. Theresia memberikan paket sembako dan pakaian untuk Aprilia.
Pada Rabu (2/03/2022) sekitar pukul 10.15 WITA. Ny. Theresia Wisang Agas mengunjungi langsung kediaman Aprilia di Jawang.
Ny. Theresia Wisang Agas pada kesempatan itu menyampaikan, secara hati nurani saya merasa terdorong dan merasa iba terhadap anak-anak dan orang dewasa yang memiliki kebutuhan khusus.
“Selama ini yang kita lihat banyak sekali bantuan diberikan kepada orang-orang yang normal. Namun, bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus sama sekali belum mendapatkan sentuhan serius,” tutur Ny. Theresia.
Menurut Ny. Theresia, masih banyak anak berkebutuhan khusus yang belum mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan mereka.
“Mereka punya hak hidup dan hak asasi sama seperti anak-anak lain yang normal,” ungkapnya.
Dia berharap, kepedulian kepada orang-orang atau anak berkebutuhan khusus menjadi perhatian banyak orang ke depan.
“Saya berharap, kedepan makin banyak orang yang memperhatikan mereka-mereka yang berkebutuhan khusus. Karena sebagian makhluk sosial kita didorong untuk saling membantu dan menolong terhadap sesama,” kata Theresia.
Kepada Petrus dan istrinya, Ny. Theresia Wisang Agas memberikan penguatan dan motivasi untuk terus menjaga dan merawat cucu mereka dengan baik.
“Ini kado istimewa yang harus dijaga yang Tuhan berikan kepada opa dan oma. Ada rahmat untuk opa dan oma yang setia menjaga cucu Aprilia yang berkebutuhan khusus seperti ini,” ujar Theresia.
Petrus Iru opa Aprilia, merasa terharu dan senang dengan bantuan yang diberikan oleh Ketua TP-PKK dan Dekranasda Matim itu.
“Segala doa dan harapan kami akhirnya terwujud dengan baik. Ini seperti mimpi. Kami hanya bisa membalas dengan doa,” ungkap Petrus sembari meneteskan air mata.
Petrus mengisahkan, selama bertahun-tahun ia bersama istrinya setia menjaga cucu kesayangan mereka. Setiap hari mereka bergantian untuk menjaga Aprilia yang hanya bisa terbaring kaku dan tak bisa bicara.
“Kami rawat dan urus dia sejak berusia satu tahun,” ungkap Petrus.
Dikatakannya, saat cucu mereka Aprilia dilahirkan oleh kedua orangtuanya pada 8 tahun lalu, mereka langsu mengantarkan Aprilia ke kami berdua untuk rawat.
Lalu kemudian, lanjut Petrus, kedua orangtuanya memilih jalan masing-masing dan memutuskan menikah lagi dengan pasangan baru.
(Redaksi)
Komentar